Cari Blog Ini

Cinta Itu Tersimpan di Hati, Bukan untuk Dipertontonkan

Kamis, 27 November 2014

Remaja sekarang ini sungguh aneh. Mudah sekali mempertontonkan kemesraan di muka umum dengan bebasnya, tanpa rasa jengah, tanpa rasa malu.

Semua setuju. Anugerah terindah di muka bumi adalah: CINTA. 

Setiap orang diberkahi hati yang bergelimang cinta, sekaligus dianugerahi keinginan mencari cinta untuk disatupadukan dengan cinta yang ada pada dirinya.

Berbagai jalan pun ditempuh, salah satunya lewat pacaran. 

Permasalahannya, di era saat ini, anak muda pacaran dengan sangat PDA (public display affection), pamer kemesraan di depan umum secara sangat vulgar, sehingga membuat orang-orang di sekelilingnya menjadi jengah dan merasa tertanggu.

Ada yang masih SMP sudah panggil mamah-papah, bahkan ada yang begitu bangga mengaku telah jalan-jalan berdua berhari-hari dengan pacarnya. Teramat vulgar mengumbar kemesraan di depan umum, sepertinya sudah menjadi pemandangan biasa.

Inti yang disampaikan kali ini, sebenarnya cinta itu bukan barang pajangan yang bisa dipamerkan sedemikian murah dan vulgar. Apalagi saat belum diakadkan dalam satu sumpah suci pernikahan. 

Cinta itu tersimpan di hati. Terhubung antara satu hati dengan hati lainnya. 

Abstrak tapi terasa indahnya.

Dan bagi mereka hobi PDA, ingatlah satu hal: cinta yang dibaluri nafsu birahi akan menjadi dahaga yang tak kunjung terobati

Dan jangan alpa: cinta punya etika!

8 komentar

  1. Kalau menurut saya, cinta itu tersirat, berikan yang terbaik untuk cinta, dan cinta akan memperlihatkan dirinya tanpa harus dipaksa... ya ga mba? hehe

    BalasHapus
  2. setuju saya ama artikelnya. mending simpan dihati aja ya mba. biar kita 2 aja yg tahu. orang lain ngga usah tahu. he he...,

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya tuh mas Afrid. yang penting kita aja yg tahu. hikzzz...

      Hapus
  3. Mungkin remaja sekarang gak tahu dosa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. ya mungkin juga gitu. makasih sudah berkunjung.

      Hapus
  4. wah.... kalau dari kalimat awal dan berikutnya tampaknya arti kata PDA sendiri bisa dipahami. Tapi sumpah, ini PDA baru kali ini saya dengar. Hahaha
    Salam teteh.. Tadi saya berkunjung ke blog teteh lewat tips adsense juragan cipir...

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam juga mas Upi. makasih sudah berkunjung.

      Hapus

 

Entri Populer