Cari Blog Ini

Haruskah Gugur Pahlawan Devisaku?

Rabu, 27 Agustus 2014

Saat ini, jumlah TKI yang tersebar di 178 negara berjumlah sekitar 6 juta orang. Sebanyak 4,3 juta berbekal dokumen resmi, sedangkan sisanya tidak berdokumen resmi.

Penghasilan mereka rata-rata, mulai dari 3 juta hingga ratusan juta rupiah per bulan. Kalau kita pukul rata cuma 4 juta saja sebulan, berarti penghasilan mereka mencapai 24 triliun per bulan!

Dari jumlah itu, setengahnya dikirim ke Indonesia. Artinya, penghasilan mereka ke Indonesia sebesar 144 triliun per tahun! Sehingga membuat penghasilan domestik bruto kita ikut naik, dari 33,5 juta tahun lalu menjadi 36.5 juta, dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Makanya kita menyebut mereka: pahlawan devisa!

Tapi, betapa miris nian, amat sedih dan ... marah. Jika, lagi dan lagi kita mendengar adanya tenaga kerja Indonesia yang harus menerima siksaan fisik juga mental, bahkan nyawanya harus melayang di negeri orang.

Seharusnya, negara tidak boleh lepas tangan. Negara tidak boleh hanya mau menerima 144 triliun. Negara harus melakukan pembelaan hukum dan diplomasi setinggi-tingginya untuk membebaskan mereka yang kurang beruntung. 

Karena jika tidak, akankah setiap saat pahlawan devisa ini pulang, kita harus menyanyikan lagu Gugur Bunga? Lagu yang liriknya menurut Ismail Marzuki sangat lah indah. Tapi, haruskah kita mengubahnya menjadi telah gugur pahlawan devisaku?

Telah pun berpulang sudah nyawa mereka. Gugur satu tumbuh seribu, lalu gugur dan gugur lagi. 

Ya. Betul! 6 juta banyaknya mereka, dan hanya 'sebagian kecil' saja, yaitu 265 orang hari ini yang diancam hukum mati. Namun dalam urusan nyawa, ini sungguh angka yang teramat besar. Dan bagi bangsa yang beradab, satu nyawa pahlawannya melayang itu jauh lebih dari cukup. 

Jadi stop semua hal itu! Hentikan! Lakukan sesuatu, wahai para pemimpin bangsa.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Entri Populer